KSS, Duri Galaxi dan Junior PTPN5 Ramaikan Pekan Kedua Festival  PCSS Internal Game U-12

KSS, Duri Galaxi dan Junior PTPN5 Ramaikan Pekan Kedua Festival  PCSS Internal Game U-12

CELOTEH RIAU-- Kuansing Soccer School, Duri Galaxy dan Junior PTPN5 meramaikan  Festival PCSS U 12 yang digelar di Lapangan Batrai A, Panam Ahad (14/3/2021)

Tuan rumah PCSS turun dua tim, PCSS Hitam kelahiran 2010 dan PCSS Kuning kelahiran 2009.

Sementara dikategori kelahiran 2008, juga digelar tropeo. Diikuti KSS, INAFA dan tuan rumah PCSS.

Kepala Sekolah PCSS Miskardi SPd menuturkan, festival PCSS Internal League ini tujuannya  adalah belajar aksi-aksi sepakbola dengan format game 7 v 7.

"Festival PCSS Internal U 12 ini bertujuan untuk mengasah kemampuan dan jam terbang para pemain usia muda khusunya fase pengembangan skill sepakbola. Dimana format gamenya adalah 7 v 7.Nah dikompetisi inilah para pemain mengaplikasikan latihan yang diberikan pelatihnya," katanya.

Karena sejatinya diusia 10-13 bukan soal hasil menang atau kalah, tapi membentuk pemain muda secara individu siap tampil dilevel usia yang lebih tinggi lagi.

"Jika diusia ini, para pemain benar-benar belajar aksi -aksi sepakbola di game 7 v7 , maka difase selanjutnya usia 14-17, secara individu dan tim  para pemain bakal mudah belajar bermain 11 v 11 dan endingnya pada usia 18+ siap tampil untuk menjadi pemenang," kata pria yang pernah menimba ilmu ke Barcelona  ini.

Pemain usia muda yang belajar di sekolah sepakbola ini  bisa diistilahkan  sebagai 'player for tomorrow', karena  pada usia 16 hingga 18+  tahun para pemain diharapkan sudah matang dan siap tampil untuk meraih kemenangan .

"Jadi selain U 12, PCSS juga menggelar Festival PCSS Internal Game U 10 untuk kelahiran 2011-2014 yang diikuti  6 tim, dimana dua tim adalah tim tamu dan selalu bergantian setiap dua pekan sekali kompetisi ini digelar dengan format 5 v 5," jelasnya.

Senada, Kepala Sekolah KSS Noparlin mengapresiasi festival usia dini yang digelar PCSS. Menurutnya apa yang dilakukan PCSS sangat sejalan dengan program Filanesia( Filosofi Sepakbola Indonesia) yang dicanangkan PSSI.Yakni Proaktif, Konstruktif dan Progresif.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih bisa berpartisipasi dalam PCSS Internal Festival U 12. Bagi kami bukan hanya pembelajaran permainan dilapangan tapi salut kepada para coach PCSS yang kompak menggelar acara ini bisa berjalan dengan lancar.

Menurut Noparlin , pembentukan  karakter pemain muda untuk menggapai asa ini diperlukan proses dan bekal latihan yang tepat agar pesepakbola usia muda dapat mengembangkan kemampuannya dan jam terbangnya melalui kompetisi.

Sebagaimana diketahui Pasti telah menetapkan empat kategori dalam pembinaan pemain sepakbola. Pertama  usia 6-9 tahun fase kegembiraan.Pada kategori pertama 6-9 tahun dengan metode  main-Belajar- Main (m-B-M) pelatih harus lebih banyak memberikan bekal kepada mereka bersahabat dengan bola dengan game 4 v 4 tanpa penjaga gawang

Kemudian 10-13 tahun  fase pengembangan skill sepakbola. Diusia ini pelatih dituntut memiliki kemampuan mengirim pesan dalam latihan agar mereka mengetahui bagaimana aksi atau cara bermain bola yang baik dan benar dengan pola game 7 v7.

Fase ketiga usia 14-17 tahun fase pengembangan permainan sepakbola.Pada usia ini  pemain sudah diperkenalkan dan belajar situasi pertandingan sesungguhnya 11 vs 11. Tujuannya agar pemain mengerti dan siap menempati posisi mereka masing-masing. Dan fase keempat atau terakhir adalah fase fase penampilan atau U18+. Dikategori inilah para pemain siap tampil untuk jadi pemenang.

Pada perhelatan Festival  PCSS Internal Game U 12, KSS berhasil keluar sebagai juara, Runner up Junior PTPN 5 dan tuan rumah PCSS peringkat ketiga







 

Berita Lainnya

Index